Laper 5 menit lagi |
Saat menjalankan puasa, tubuh manusia dengan kecanggihannya dapat beradaptasi. Tak heran jika puasa akan berdampak pada meningkatnya derajat kesehatan kita dengan pesat.
Pramono, ahli gizi dari Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin menjelaskan, adaptasi tubuh saat puasa secara umum ada dua yakni adaptasi hormonal dan adaptasi metabolik. Ketika kita puasa adaptasi hormonal yang terjadi antara lain; Menurunnya sekresi insulin, peningkatan sekresi glucagon, Menurunnya sekresi leptin,Meningkatnya kerja lipase lipoprotein .
Adaptasi metabolik yang terjadi adalah peningkatan glikogenolisis, peningkatan glukoneogenesis. Peningkatan katabolisme protein, peningkatan produksi benda keton, peningkatan pembongkaran lemak di jaringan adipose, juga enurunan panas tubuh.
Lebih lengkap, seperti dituliskan Pramono di grup facebook Gerakan Sadar Gizi, saat puasa yang terjadi pada tubuh manusia adalah sebagai berikut :
* Tidak ada pelepasan sitokin. Terjadi pemecahan protein otot, tetapi tidak banyak, karena hati tidak perlu mensintesa Protein Fase Akut & Cytokine tidak ada sehingga Proteolisis tidak terlalu banyak.
* Penurunan hormon insulin. Karena jadwal makan yang ketat dan tubuh tidak kemasukan makanan hampir 14 jam maka produksi insulin juga akan menurun.
* Penurunan hormon tiroid. Menurunkan Basal metabolism rate sehingga tubuh lebih efesien dalam penggunaan energo.
* Penurunan konsumsi oksigen karena respirasi Quotion menurun karena menurunnya oksidasi
* Bahkan hebatnya lagi ketika puasa benda keton diijinkan untuk digunakan sebagai energi otak. Biasanya otak sangat manja hanya mau menggunakan energy dari glukosa.
* Hormon-hormon stress yakni kortisol dan katekolamin ketika puasa produksinya normal.Keadaan tersebut sangat menguntungkan sel-sel tubuh agar dapat meregenerasi dengan baik.
* Pada saat puasa karena kecanggihan proses adaptasi tubuh menyebabkan tidak terjadi hipermetabolisme.
* Terjadi proses pembongkaran lemak sehingga sangat baik untuk menyusun kembali komposisi tubuh yang sehat dengan komposisi lemak lebih sedikit dibanding dengan protein.
Gimana guys. ngerti kan sekarang. *yaiyalahsiapadulugue* ga usah bilang makasih gapapa *loh haha. semoga bermanfaat guys :)
SUMBER
0 comments:
Post a Comment