Pasang iklan Pasang iklan pasang iklan pasang iklan

Wednesday 4 September 2013

Dasar Komunikasi Pemasaran



Pemasaran (marketing)

Pada intinya pemasaran merupakan sebuah kegiatan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. definisi dari seorang ahli mengatakan pemasaran adalah memenuhi kebutuhan sosial dengan cara yang menguntungkan. Definisi pemasaran menurut AMA (american marketing association) “pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingan”. Karenanya kita dapat memandang manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan dan mengkomunikasikan nilai pelangan yang unggul.
Untuk itu dapat kita simpulkan bahwa pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan menawarkan dan secara bebas memperluaskan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain.
Peter Drucker, seorang ahli teori manajemen terkemuka menjelaskan selalu akan ada kebutuhan akan penjualan, namun tujuan dari pemasaran adalah membuat penjualan berlimpah. Tujuan pemasaran adalah mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga produk atau jasa bisa sesuai dengan kebutuhannya, sehingga produk atau jasa bisa sesuai dengan kebutuhannya sehingga terjual sendiri. Idealnya, pemasaran harus menghasilkan seorang pelanggan yang siap untuk membeli. Dengan demikian yang dibutuhkan hanyalah memastikan produk dan jasa yang tersedia.


4P (Place, Promotion, Price, and Product)

Dalam Strategi Marketing Mix untuk tetap membuat suatu produk agar tetap bisa eksis di pasar adalah dengan memperhatikan 4P dalam strategi marketing mix, yaitu, Place (tempat), Promition (promosi), Price (harga), dan Product (produk). Mengingat perkembangan teknologi yang semakin berkembang pesat, keempat hal ini tentu saja membutuhkan perhatian yang lebih dari waktu ke waktu karena mereka saling berkaitan satu sama lain. Oleh karena itu, keempat hal tersebut akan selalu menjadi perhatian dan evaluasi bagi marketing di semua perusahaan.

Place (tempat)

merupakan salah satu hal yang penting untuk diperhatikan bagi seorang marketing dalam menjalankan usahanya. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi penjualan produk yang akan dijualnya. Dengan menentukan tempat yang tepat, maka produk yang akan dipasarkan akan dapat terjual lebih maksimal. Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan tempat demi keberhasilan perusahaan kedepannya, seperti tempat yang strategis, misalnya dekat dengan jalan raya, SDM (Sumber Daya Manusia), fasilitas yang memadai mulai dari pelayanan, transportasi sampai lingkungan sekitar perusahaan, serta masih banyak lagi. Dengan menentukan tempat yang strategis akan membantu mebuat produk yang akan dipasarkan memiliki nilai jual yang lebih dari pada produk yang disediakan di tempat yang seadanya.

Promotion (Promosi)

Salah satu hal penting yang harus diperhatikan selajutnya adalah Promotion (promosi). Hal ini menjadi keharusan bagi suatu perusahaan dalam mempromosikan produknya agar dikenal oleh masyarakat. Dengan melakukan promosi, produk akan lebih mudah dikenal dan diingat oleh masyarakat. Walaupun membutuhkan biaya relatif besar dalam melakukannya, namun promosi merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Karena hal ini yang akan membantu perusahaan agar produk yang dibuatnya digunakan oleh masyarakat. Promosi bisa dilakukan dengan banyak cara, seperti memasang iklan di media-media, baik cetak seperti koran atau majalah, brosur, dan lain-lain, juga media elektronik seperti televisi, radio, dan lain sebagainya. Selalin melalui media, dalam mepromosikan produknya, juga bisa dilakukan dengan melakukan seminar, pameran dan masih banyak lagi cara yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk mempromosikan produk-produknya.

Price (Harga)

Menentukan harga suatu produk bukanlah menjadi hal yang mudah bagi suatu perusahaan. Perusahaan tidak boleh sembarangan dalam menentukan harga jual produknya. Banyak hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan untuk menentukan harga suatu produk. Harga haruslah memenuhi segala aspek yang masuk ke dalam setiap produk. Dan sebisa mungkin perusahaan menetapkan harga yang kompetitif pada produknya. Dalam menetapkannya, perusahaan juga harus memperhatikan sasaran konsumennya. Perusahaan harus mampu menentapkan harga sesuai dengan kemampuan membayar kelompok konsumen yang menjadi sasarannya agar produk tersebut mampu terjangkau oleh konsumen yang menjadi sasaran perusahaan tersebut. Oleh karena itu membutuhkan proses yang panjang dalam menetapkan harga suatu produk.

Product (Produk)

Saat ini masyarakat semakin pintar dan kritis dalam memilih produk yang akan digunakannya untuk memenuhi kebutuhannya. Mereka akan mengambil produk yang terbaik dalam segala aspek. Hal ini akan menjadi tugas penting bagi perusahaan untuk memperhatikan produk yang akan dipasarkannya. Perusahaan tidak bisa membuat produk sesuai keinginan perusahaan itu sendiri. Perusahaan harus bisa membuat produk yang dapat memenuhi keinginan konsumen yang menjadi sasarannya. Karena pada dasarnya produk yang dihasilkan haruslah bisa menyesuaikan keinginan pasar atau konsumen pada saat itu. Oleh karena itu penting bagi sebuah perusahaan melakukan riset terhadap minat pasar atau konsumen mengenai produk yang seperti apa yang sedang diinginkan di pasaran saat ini, mulai dari pengemasan, branding (merk), atau formulasi dari produk itu sendiri. Jadi bukan perusahaan yang menentukan produk, tetapi pasaranlah yang menentukan. Kemudian perusahaan yang akan berusaha mengabulkan apa yang diinginkan oleh konsumen saat ini, dengan menciptakan produk yang diinginkan. Namun, perlu diingat, walaupun pasaran yang menjadi penentu, tetapi perusahaan harus tetap memperhatikan hal-hal yang tidak boleh dilakukan dalam meproduksi suatu produk. Jadi, walaupun perusahaan yang harus mengikuti pasaran dalam memproduksi suatu produk, bukan berarti perusahaan harus mengabulkan semua keinginan konsumen. Perusahaan harus tetap bisa bersikap bijak dalam mengahadapi konsumen.

Branding

American Marketing association (AMA) mendefinisikan bran sebagai  “nama, tanda, simbol, atau design atau kombinasi semuanya untuk mengidentifikasi sebuah barang atau sevice dari penjual atau group penjual, yang membedakannya dari penjual lain”
berdasarkan pengertian itu sangatlah penting dilakukan branding karena brand dapat melekat di hati dan pikiran konsumen, dan calon konsumen, untuk itu branding haruslah dilakukan ada setiap kegiatan yang berhubungan dengan public.
Setiap brand berperan dengan brand lain utuk mendapatkan prioritas dari konsumen atau calon konsumen karena pada akhirnya brand lah yang menentukan apakah dapat menstimuli penjualan bukan barang itu sendiri.

Marketing Communication Mix
( Advertising, Public Relation, Sales Promotions, Personal Selling, Direct Promotions)

Seperti halnya marketing mix, marketing communication adalah rumusan 4 elemen penting dalam Imc, masing masing elemen penting untuk menyampaikan pesan terhadap kelompok sasaran namun pada penggunaannya tergantung pada karakteristik target audience spesifik yang di sasar, ketersediaan sumber daya, serta tujuan dan sasaran.
Marketing Communications Mix berfokus pada 5 hal, yaitu advertising, public relations, sales promotions, personal selling, dan Direct Promotions.

Advertising

Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi atau pesan yang dibayar –meskipun kadang-kadang bisa juga gratis- melalui suatu media, dari pengiklan yang terindentifikasi dan dengan rancangan pesan yang juga dikendalikan oleh pengiklan. Media utama yang digunakan untuk menyampaikan pesan pada umumnya adalah televisi, radio, bioskop, surat kabar, majalah, papan iklan (billboard), dan internet. Selain itu iklan juga dapat hadir di kemasan produk, di kursi taman, di dinding bangunan atau bus kota, di elevator, anak tangga eskalator, atau toilet umum, dmbl.
Pada umumnya iklan ditempatkan di titik-titik yang mudah teterpa dan dengan konsentrasi khalayak sasaran yang tinggi. Kenyataan itu, ditambah dengan pergeseran makna yang terjadi dewasa ini menyebabkan definisi iklan dan periklanan menjadi tidak sederhana pula.
Iklan adalah pesan komunikasi pemasaran atau komunikasi publik tentang sesuatu produk yang disampaikan memlalui sesuatu media, dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal, serta ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat. Iklan korporat, iklan layanan masyarakat, iklan promo program, iklan komersial. Sedangkan yang tidak termasuk adalah pemerekan (branding), ajang (event), dan pawaikarya

Public Relations

PR merupakan seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik, yang dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap seseorang, perusahaan, atau organisasi. Selain itu PR juga merupakan elemen penting dalam sistem komunikasi yang dapat memenuhi kebutuhan individu akan informasi berbagai aspek kehidupan, yang menjadi evaluasi sikap publik, identifikasi kebijaksanaan, prosedur perusahaan yang dikaitkan dengan minat publik.
Pr merupakan usaha meng edukasi, bukan memborbardir melalui iklan, dalam usaha meng edukasi ini di butuhkan kredibilitas dari pihak pihak atau individu yang menyampaikan pesan ini, sedang kredibilitas inii juga di bangun melalui serangkaian kegiatan PR.
PR dapat di gunakan untuk merespon kondisi khusus target audiens yang tidak dapat diberikan melalui iklan komersial biasa, maka dari itu tujan PR disini adalah melakukan dialog dengan target audience-nya.

Sales Promotions

Sales promotion didefinisikan sebagai bujukan langsung yang menawarkan suatu nilai tambahan atau insentif untuk produk kepada tenaga penjualan, distributor, atau konsumen dengan tujuan utama menciptakan penjualan secara langsung.
Ada beberapa aspek penting dalam sales promotion:
1.       Sales promotion melibatkan beberapa jenis rangsangan yang dapat memberikan insentif atau dorongan tambahan untuk membeli suatu produk.
Insentif ini merupakan elemen kunci dalam program promosi, jenisnya juga bermacam-macam, antara lain: dengan memberikan kupon, potongan harga, kesempatan untuk mengikuti kontes atau undian, pengembalian uang kembali, atau jumlah tambahan suatu produk. Insentif ini juga dapat berupa memberikan sampel produk dengan gratis, dengan harapan dapat menghasilkan pembelian setelah mencoba produk tersebut, atau dalam bentuk hadiah yang berfungsi sebagai pengingat merek dan memperkuat citra suatu produk.
Sementara iklan lebih berorientasi pada memberikan konsumen alasan untuk membeli suatu produk, sedangkan sales promotion lebih kepada menyediakan insentif agar konsumen membeli sebuah merek tertentu.
2.       Sales promotion pada dasarnya adalah alat percepatan, yang dirancang untuk mempercepat proses penjualan dan memaksimalkan volume penjualan. Dengan memberikan insentif atau dorongan tambahan, sales promotion dapat memotivasi konsumen untuk membeli lebih banyak atau memperpendek siklus pembelian dengan mendorong konsumen untuk mengambil tindakan lebih yang lebih cepat.
Sales promotion dapat dibagi menjadi dua kategori utama: consumer-oriented dan trade-oriented promotions.
3.       Consumer-oriented promotions adalah kegiatan promosi yang mengarah kepada konsumen, pembeli akhir dari barang dan jasa, dan dirancang untuk mendorong mereka untuk membeli merek pemasar. Consumer-oriented promotions bekerja bersama dengan iklan untuk mendorong konsumen agar membeli merek tertentu dan dengan demikian menciptakan permintaan atas suatu produk. Kegiatan yang termasuk Consumer-oriented promotions antara lain: kupon, potongan harga, hadiah, pengembalian uang dan lain sebagainya.
Trade-oriented promotions adalah kegiatan promosi yang dirancang untuk memotivasi distributor dan pengecer agar berupaya ekstra untuk memasarkan produk kepada pelanggan mereka. Kegiatan yang termasuk Trade-oriented promotions antara lain: kontes dealer, tunjangan perdagangan, program pelatihan penjualan, pameran dagang, dan lain sebagainya.
Beberapa kurun waktu terakhir banyak pemasar yang sadar bahwa sales promotion cukup berpengaruh dalam proses pembelian suatu produk. Maka dari itu perlu adanya peningkatan promosi penjualan, tentunya yang bersinergi dengan iklan sebagai pembangun merek.
Alasan utama untuk meningkatkan sales promotion adalah bahwa industri promosi telah matang selama beberapa dekade terakhir. Peningkatan kecanggihan dan peran yang lebih strategis dan fokus serta memiliki peran yang cukup penting dalam program IMC dibanyak perusahaan.
4.       Ada juga sejumlah faktor lain yang menyebabkan pentingnya meningkatkan sales promotion dan bergesernya anggaran pemasaran dari media iklan ke consumer-oriented dan trade-oriented promotions. Diantaranya adalah kekuatan pertumbuhan pengecer, menurunnya loyalitas merek, meningkatkan sensitivitas promosi, proliferasi merek, fragmentasi pasar konsumen, fokus jangka pendek dari banyak pemasar, meningkatkan akuntabilitas, kompetisi, dan kekacauan.
Tujuan dilakukannya sales Promotions adalah :

Kekhawatiran tentang Peningkatan Peranan Sales Promotion­
Konsumen Membangun Franchise versus non waralaba Membangun Promosi
Mengembangkan promosi perdagangan yang membantu membangun ekuitas merek.
Tujuan Promosi Penjualan Berorientasi Konsumen
Mendapatkan Trial dan Pembelian Kembali
Peningkatan Konsumsi sebuah Merek Didirikan
Meningkatkan Komunikasi Pemasaran Terpadu dan Bangunan Ekuitas Merek

Teknik Consumer-Oriented Sales Promotion
sample
coupon
premium
content


INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 

IMC (Integrated Marketing Communication) adalah sebuah konsep dari perencanaan komunikasi pemasaran yang memperkenalkan nilai tambah dari rencana komprehensif yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin komunikasi—misalnya periklanan umum, respon langsung, sales promotion, dan PR—dan mengombinasikan disiplin-disiplin ini untuk memberikan kejelasan, konsistensi dan dampak komunikasi yang maksimal.
Secara sederhana-nya IMC dapat diartikan sebagai “Proses dari pengelolaan customer relationships yang menggerakkan brand value.” Sedangkan secara spesifik, IMC dapat diartikan sebagai “proses yang mempunyai fungsi bersilang dalam menciptakan dan memelihara hubungan yang menguntungkan dengan customer dan stakeholder lainnya dengan mengontrol dan mempengaruhi secara strategis semua pesan yang terkirim kepada kelompok ini serta menggerakkan dialog dengan maksud tertentu kepada mereka.”
Integrated Marketing Communication (IMC) adalah satu dari sekian proses yang tersedia guna membina hubungan dengan customer. Apa yang membedakan IMC dengan proses customer-centric lainnya adalah dasar dari proses tersebut adalah komunikasi, yang merupakan jantung dari semua hubungan, dan juga merupakan proses yang sirkuler.
Seperti yang sudah disebutkan diatas, konsep dasar dari IMC adalah komunikasi. Dengan komunikasi ini, IMC berusaha untuk memaksimalkan pesan positif dan meminimalkan pesan negatif dari suatu brand, dengan sasaran menciptakan dan menyokong brand relationship. Untuk membangun hubungan jangka panjang, IMC juga digunakan untuk membangun dan memperkuat brand. Brand relationship yang positif juga akan menghasilkan keuntungan dan meningkatkan nilai dari pemegang saham perusahaan tersebut.
Semakin banyaknya istilah IMC yang dipakai oleh para praktisi dan pakar pendidikan, namun tidak ada istilah yang benar-benar disetujui tentang apakah IMC itu? Tapi ada dua ide pokok mengenai IMC:
1.  Komunikasi pemasaran yang bersifat one-voice. Maksudnya adalah, walaupun elemen komunikasi pemasaran yang digunakan berbeda-beda dalam meraih konsumen namun semua itu harus dapat dikoordinasi dengan cara yang tepat oleh berbagai organisasi dan agensi yang bekerja pada elemen-elemen yang berbeda tersebut
2. Komunikasi yang berintegrasi. Komunikasi disini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan brand awareness atau pencitraan produk yang baik saja, namun juga harus dapat menimbulkan hasil penjualan yang baik.


FILOSOFI IMC DALAM PERSPEKTIF PEMASARAN DAN KOMUNIKASI

Perspektif Komunikasi.
Lagi, seperti yang sudah diuraikan diatas, fondasi yang penting dari IMC merupakan komunikasi—pengiriman dan penerimaan pesan. Seperti halnya kita berkomunikasi dengan teman, kita secara sadar ataupun tidak, menggunakan kata-kata, aksi, gerak tubuh, bahkan mimik muka tertentu. Ketika kita berkomunikasi dengan ortu atau guru, mungkin strategi komunikasi kita akan cenderung serius. Tetapi jika kita berkomunikasi dengan sahabat, pesan yang disampaikan mungkin akan lebih fleksibel, dan bahkan terkesan konyol. Tetapi, walaupun kita mengirimkan berbagai jenis pesan kepada berbagai jenis orang, semua isi pesan yang datang dari kita mempunyai konsistensi yang membuat penerimanya tahu bahwa pesan ini datang dari kita, bukan dari orang lain. Dalam IMC pun, konsistensi juga diperlukan agar brand image dapat menancap kuat dalam benak konsumen.
Dalam prakteknya, IMC tidak jauh berbeda dengan hubungan personal. Memilih suatu brand, sama halnya dengan memilih teman. Kita mempunyai banyak pilihan yang harus dipertimbangkan. Terkadang kita lebih memilih berteman dengan orang yang biasa-biasa saja tapi pengertian dibandingkan dengan orang yang populer tapi egois, bukan? Sama halnya IMC dari perspektif komunikasi, kadang pilihan kita terhadap suatu brand tergantung dari apa yang dikomunikasikannya kepada kita. Misalnya: kita memilih bank X karena tagline-nya yang berbunyi “melayani dengan senyum” disertai dengan pelayanan dari teller-nya yang benar-benar ramah dan dengan senyuman. Bahkan menurut penelitian dari customer yang meninggalkan brand tertentu, 70 persen-nya mengatakan bahwa alasan mereka meninggalkan brand itu bukan karena produk/jasanya yang kurang memuaskan, tetapi dikarenakan bagaimana cara mereka memperlakukan customer kurang memuaskan.
Perspektif Pemasaran
Untuk mengerti IMC, kita harus memahami pengertian dasar dari pemasaran, karena fungsi-fungsi IMC sendiri berada dibawah payung pemasaran. Seperti halnya pemasaran, IMC sendiri merupakan konsep sekaligus proses. Dalam konsepnya, IMC menciptakan customer dan brand equity; sedangkan dalam prosesnya me-manage hubungan jangka panjang dengan customer.
Dalam IMC, kita memadukan fungsi-fungsi pemasaran seperti advertising, personal selling, sales promotion, PR, dsb. guna menciptakan dan memelihara suatu brand relationships. Untuk menciptakan suatu brand relationships yang baik, maka diperlukan penciptaan brand message yang baik pula. Sekali lagi, untuk menciptakan brand message yang baik itu, maka fungsi-fungsi pemasaran harus berjalan terpadu dan tidak saling kontradiksi. Misalnya: ketika kita mengiklankan produk parfum untuk kalangan wanita elit, maka pengemasan parfumnya harus dibuat dengan kesan mewah juga. Nah, ketika brand relationship terpelihara dengan baik, maka dengan sendirinya customer akan memilih brand kita, dan akan meningkatkan penjualan serta meraih untung kelak. Secara otomatis, dengan IMC itulah, maka tujuan dari pemasaran, yakni supaya customer mengenal dan mau membeli produk kita, telah tercapai.


KONSEP DASAR PENGEMBANGAN BERBAGAI PROGRAM IMC

1. DIRECT MARKETING
Disaat perusahaan ingin berhubungan langsung dengan customer tanpa melalui retailer, maka digunakanlah direct-response marketing, seperti: close-loop, interactive, database-driven messaging system yang menggunakan banyak jenis media untuk menciptakan respon behavioral.
Direct marketing merupakan salah satu fungsi IMC yang terdiri dari front-end dan back end operations. Front-end menyusun harapan-harapan dari konsumen yang mencakup the offer (yakni segala sesuatu yang nyata maupun tidak dijanjikan oleh perusahaan guna mencapai perilaku customer yang diinginkan perusahaan, misal: penawaran harga khusus, garansi, dll), the database (mendapatkan data customer-nya dan menggunakan data itu untuk penawaran selanjutnya) dan the response (memberikan respon yang baik terhadap customer, misal: dengan membuat toll-free-line untuk layanan customer) sedangkan back end berusaha mempertemukan harapan konsumen dengan produk, mencakup fulfillment (yakni membuat produk atau informasi yang diminta oleh konsumen cocok, efektif dan tepat waktu).

2. SALES PROMOTION
Sales promotion merupakan istilah singkat dari penawaran nilai tambah yang dirancang untuk menggerakkan dan mempercepat respons dari customer. Contoh dari nilai tambah itu sendiri adalah “kesempatan untuk memenangkan hadiah”, potongan harga (seperti diskon 20 %, sale 50 % off, dsb.), produk ekstra (seperti “isi teh kotak 30% lebih banyak”), sample gratis dan premiums (misalnya beli rinso dapat piring cantik)
Pada konsepnya, Sales promotion digunakan untuk memotivasi customer agar melakukan aksi dengan membeli produk yang dipicu dengan adanya penawaran produk dalam jangka waktu terbatas.

3. PUBLIC RELATIONS/MPR.
PR dalam konsepsi IMC melakukan pekerjaan yang sangat luas dan beragam, tidak hanya bertugas men-track opini publik saja, tetapi juga bertugas me-manage corporate brand dan menjaga reputasinya.
Lalu MPR merupakan salah satu fungsi PR yang digunakan sebagai media tanpa bayar untuk menyampaikan brand information guna mempengaruhi calon customer atau customer secara positif. MPR sendiri lebih fokus kepada customer atau calon customer dan melengkapi strategi marketing yang lain dengan 4 cara: (1) meningkatkan kredibilitas brand message; (2) menyampaikan message sesuai targetnya berdasarkan aspek demografis, psikografis, etnik atau khalayak secara regional; (3) mempengaruhi opinion leader atau trendsetter yang berpengaruh; (4) melibatkan customer dan stakeholder lainnya pada event spesial.

4. PERSONAL SELLING
Personal Selling adalah komunikasi dua arah dimana seorang penjual menjelaskan fitur dari suatu brand untuk kepentingan pembeli. Dalam Personal Selling, dilibatkan komunikasi yang sifatnya tatap muka dan kegiatannya pada sekaramg ini terfokus pada pemecahan masalah dan penciptaan nilai bagi customer (lebih dikenal sebagai partnership) Dimensi dari partnership ini adalah, seorang salesperson harus memahami customer-nya dengan baik.
Personal selling sendiri merupakan bagian dari direct marketing, namun perbedaan dasarnya adalah dalam personal selling, perusahaan yang dijembatani salesperson berinteraksi secara tatap muka dengan customer.

5. ADVERTISING
Advertising merupakan “Suatu bentuk dari presentasi non-personal dan promosi dari suatu ide, barang atau jasa yang tidak gratis (berbayar) dan dilakukan oleh sponsor (perusahaan) yang teridentifikasi. Karakteristik dari iklan sendiri adalah bersifat non-personal, komunikasi satu arah, ada sponsor (khalayak yang peduli), dan bertujuan untuk mengubah sikap dan perilaku.
Biasanya advertising itu dipakai ketika suatu perusahaan ingin mengubah customer dari unaware, menjadi aware terhadap suatu brand.

6. PUBLICITY
Publicity sendiri merupakan salah satu jasa yang disediakan oleh Public Relations Firm maupun Advertising Agency. Publicity timbul untuk membantu menangkap perhatian publik dan membedakan tiap-tiap perusahaan tersebut dari perusahaan-perusahaan lain yang menjadi saingannya. Publicity dalam MPR berarti memeproleh penyebutan nama merek di media massa dalam cara-cara yang berbeda, waktu dan tempat sesering mungkin sehingga menjadi top-of mind awareness. Walaupun PR menawarkan kredibilitas yang lebih besar dalam membangun publicity, namun advertsing dapat menawarkan awareness dan kontrol yang lebih besar. Lalu untuk beberapa alasan, maka sejumlah perusahaan menyampaikan pesan PR mereka lewat advertising.

7. EVENTS/SPONSORSHIP
Event marketing adalah situasi yang signifikan atau peristiwa promosional yang mempunyai fokus utama untuk menangkap perhatian dan melibatkan customer dalam event tersebut. Perusahaan dan organisasi-organisasi non-profit menggunakan events dengan beberapa alasan, yaitu: untuk melibatkan sasaran khalayak, untuk mengasosiasikan sebuah brand dengan aktivitas, gaya hidup atau orang-orang tertentu, untuk meraih sasaran khalayak yang sulit dijangkau, untuk meningkatkan brand awareness dan untuk menyediakan platform yang baik bagi brand publicity.
Sponsorship adalah dukungan finansial kepada suatu organisasi, orang, atau aktivitas yang dipertukarkan dengan publisitas merek dan suatu hubungan. Sponsorship dapat membedakan sekaligus meningkatkan nilai suatu merek. Beberapa pedoman yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan dalam memilih sponsorship: target khalayak, penguatan citra merek, dapat diperpanjang, keterlibatan merek, biaya yang efektif dan sponsor lainnya.

8. INTERACTIVE MARKETING
Interactive marketing disini lebih tertuju kepada bagaimana suatu perusahaan mampu atau tidak berkomunikasi dengan customer-nya atau mampu memberikan solusi yang baik, yang terkait dengan penggunaan produk. Dalam hal ini interactive marketing juga terkait dengan customer relationship management.

Sekian resume yang saya buat dari sumber sumber berikut :




Muhammad Tegar Irsyaduddin 3612020041

1 comments:

makasih gan ...sangat berguna bagi saya

Post a Comment

Pasang iklan Pasang iklan pasang iklan pasang iklan