Pasang iklan Pasang iklan pasang iklan pasang iklan
Sejarah Panggilan GAUL

SEJARAH PANGGILAN GAUL

Hallo gan guys man bro mas cuy bay lay bleh blay apalah semua panggilan yang ada di dunia ini yang kita ga pernah tau dan ga mau tau dari mana asal nya itu. yang penting waktu kita di panggil dari salah satu kata di atas, kita pasti nengok dan langsung nyapa juga WOY!. yaudahlah no problem Tapi tetep aja anak muda jaman sekarang yang di penuhi dengan rasa KEPO melebihi keinginannya untuk belajar, tetap pasti masih ada satu pertanyaan pasti di benak nya dari mana si itu bahasa, siapa si yang buat, alien kah apa sejenis robot yang mau mengakusisi bumi gitu kah yang buat.

Mitos Jerawat

MITOS SOAL JERAWAT, JANGAN ASAL PERCAYA!

Kemunculan jerawat di wajah selalu tidak diharapkan, karena dapat merusak penampilan. Perlu dilakukan perawatan ekstra agar kulit wajah terhindar dari musuh membandel ini. Hanya saja, minimnya pengetahuan tentang jerawat, tak jarang menimbulkan banyak rumor dan mitos yang belum tentu kebenarannya

Kisruh PSSI

PSSI BOHONGI FIFA UNTUK SINGKIRKAN PEMAIN ISL DARI TIMNAS?

Indikasi ketidakjujuran PSSI dalam surat jawabannya kepada FIFA mengenai konfirmasi ulang atas tentang keabsahan liga profesional di Indonesia diduga dilakukan dengan tujuan agar pemain yang berlaga di ISL tidak bisa memperkuat Timnas Indonesia. apakan benar ?

perbedaan mata wanita dan pria

PERBEDAAN MATA WANITA DAN MATA PRIA

Pria dan wanita memang sama-sama tertarik pada hal-hal yang visual. Tapi, menurut buku Why Men Do Align Left Listen and Women Cant Read Maps karangan Allan dan Barbara Pearce, ada beberapa perbedaan antara mata pria dengan mata wanita. Ini berhubungan dengan biologi dan kebiasaan yang berlangsung sejak ribuan tahun yang lalu. mau tau apa saja...

besarkan otot dada

Cara Besarkan Otot Dada Agar Kekar –Macho

Mempunyai dada yang bidang dengan bahu yang kekar dan lebar serta perut yang ramping merupakan dambaan setiap pria. Dengan otot dada yang kekar ini menjadi daya tarik tersendiri bagi kaum wanita dan banyak juga para wanita yang mengidam-ngidamkan cowok yang mempunyai dada kekar, berotot Macho.

Dada Montok

REMAJA WANITA PILIH DADA MONTOK MESKI IQ JONGKOK?

Kelakuan anak muda zaman sekarang sangat beda dengan cara pandang orang seumuran mereka di masa lalu. penelitian yang dilakukan MyVoucherCodes. Dalam survey itu didapatkan pernyataan, banyak remaja wanita ABG usia 18-25 tahun justru lebih suka memiliki payudara besar dibanding ber-IQ tinggi. Mengherankan bukan?

bahaya AIDS

Fakta HIV/AIDS

Menurut data Kementerian Kesehatan RI, dalam lima tahun terakhir terjadi peningkatan dalam penyebarannya. Pada 2005, tercatat 5.321 orang terinfeksi HIV dan AIDS sementara pada bulan September 2010 tercatat 22.726 orang. “HIV menginfeksi sistem imunitas dan menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh”

Rokok Devisa Negara

MITOS DAN FAKTA ROKOK YANG KATANYA PENYUMBANG DEVISA BESAR

Mitos : Industri rokok memberikan kontribusi pemasukan negara dengan jumlah besar. Fakta Negara membayar biaya lebih besar untuk rokok dibanding dengan pemasukan yang diterimanya dari industri rokok. Penelitian dari World Bank telah membuktikan bahwa rokok merupakan kerugian mutlak bagi hampir seluruh negara. Pemasukan yang diterima negara dari industri rokok (pajak dan sebagainya) mungkin saja berjumlah besar, tapi kerugian langsung dan tidak langsung yang disebabkan konsumsi rokok jauh lebih besar.

Showing posts with label info. Show all posts
Showing posts with label info. Show all posts

Wednesday, 16 October 2013

Branding






Semakin semaraknya iklan-iklan produk yang ditampilkan oleh media massa seperti televisi, majalah, koran dan sebagainya memberikan dampak kebingungan diantara para pengguna. Semua iklan produk menyatakan dirinya adalah produk unggulan, produk yang layak dipakai dan bahkan dibeberapa media bahkan menggunakan massa yang cukup besar untuk menunjukkan bahwa produk yang ditampilkan adalah produk yang telah digunakan oleh jutaan orang di negara tersebut bahkan di dunia . Semua produk ingin dikenal oleh masyarakat audiens. Menggunakan berbagai cara mulai dari budaya hingga gaya hidup masyarakat, agar produk tersebut melekat dan tersimpan kuat di dalam benak masyarakat. Apapun yang dilakukan oleh produsen untuk memperkenalkan produknya lewat iklan-iklan tersebut merupakan sebuah tindakan branding. Kemudian apa itu brand ? dan bagaimana membangun sebuah brand ?.
Sebelum masuk pada definisi brand, perlu diketahui dulu disini mengenai cara produsen mengkomunikasikan produknya kepada masyarakat luas. Ada dua hal penting yang secara umum dilakukan produsen dalam mengkomunikasikan produknya yaitu above-line communications dan below-line communications. Above-line communications (Swystun, 2007: 4) dipahami sebagai :
“This term refers to marketing communications involving the purchase of traditional media such as television, radio, print, and outdoors; media in which results can be measured. As marketing and communications options have expanded, and advertising agency compensation has moved from commission-based to fee-based, this term has become increasingly dated and now reflects what traditional advertising agencies included in their base commission rate rather than what impact the media would have had on customers”.
(Bentuk ini mengacu pada komunikasi pemasaran yang menyertakan belanja media tradisional seperti televisi, radio, cetak dan outdoor; media tersebut hasil-hasilnya dapat diukur. Sebagai bentuk pemasaran dan komunikasi yang telah berkembang, dan membuat agen periklanan berubah bentuk dari komisi menjadi berbayar, dimana bentuk ini telah meningkat belakangan dan saat ini memberikan gambaran apa yang agen periklanan tradisional masukkan biaya komisi melebihi dari pengaruh media yang akan terjadi pada konsumen).
Sedangkan below-line communications (Swystun, 2007: 12) dikatakan sebagai :
“This is a term used for communications that don’t involve the purchase of media. With communications becoming more integrated, this and above-the-line communications are becoming less and less accurate descriptors. Below-the-line activities may include publicity, direct marketing, promotions, and media relations”.
(Ini adalah bentuk untuk komunikasi yang tidak memasukkan belanja media. Komunikasi menjadi lebih terpadu, kedua bentuk komunikasi ini menjadi lebih sedikit akurat descriptors. Aktifitas Below-the-line meliputi publikasi, pemasaran langsung, promosi dan hubungan-hubungan dengan berbagai media)
Kedua bentuk komunikasi yang dilakukan produsen diatas pada intinya adalah usaha-usaha untuk mendekatkan produk kepada konsumen. Usaha pendekatan inilah yang disebut dengan brand. Brand bisa diartikan sebagai penjumlahan total dari keseluruhan pengalaman pengguna terhadap sebuah produk ataupun layanan tertentu, membangun reputasi dan harapan kedepan yang menguntungkan (Miletsky dan Smith, 2009: 2).  Tentunya hal ini terkait dengan kepercayaan yang diberikan oleh brand tersebut kepada penggunanya. Elemen-elemen yang menentukan tingkat kepercayaan konsumen terhadap sebuah brand adalah sebagai berikut :
  1. Janji yang diberikan sesuai dengan kenyataan walaupun hal ini tidak dinyatakan dengan jelas, tetapi menjadi salah satu faktor utama kesuksesan sebuah brand.
  2. Memberikan kepribadian tersendiri terhadap pengguna brand. Pengguna mobil BMW akan merasakan lebih elegan dan ekslusif ketimbang pengguna mobil Innova misalnya.
  3. USP (Unique Selling Proposition). Munculnya sebuah brand sebagai dasar untuk membedakan perusahaan, produk atau layanannya dengan perusahaan, produk atau layanan lainnya (Miletsky dan Smith, 2009: 3).
Selain itu dikatakan bahwa brand bisa lebih dari batasan logo ataupun nama (Davis, 2009: 12). Sebuah brand mampu mewakili secara utuh kepribadian perusahaan dan sebagai penghubung antara perusahaan dan pemirsanya. Hubungan yang dilakukan brand terhadap pemirsanya bisa melalui visual dan pendengaran, pengalaman terhadap sebuah brand, persepsi atau perasaan secara umum tentang perusahaan pembuat brand tersebut. Menurut Hammond (2008;8) Selain itu brand mampu mewakili lebih dari sebuah fakta, hubungan rasional terhadap sebuah produk maupun layanan. Brand hadir diantara batas alasan yang masuk akal hingga sampai kepada emosi. Emosi adalah sekumpulan struktur psikologis atau kerangka acuan yang dibentuk dan diwujudkan dalam pikiran dan dipicu oleh pengalaman tertentu (Hammond, 2008: 31). Menurut para ahli, emosi berbeda dengan perasaan. Emosi dianggap sebagai pembangkit perasaan. Salah satu kunci untuk membangun sebuah brand adalah mengindentifikasi dan memengaruhi pemicu emosi dalam proses pembelian dengan membangun perasaan positif tentang sebuah produk atau layanan.  
                  Untuk bisa membangun perasaan yang positif, ada dua hal yang perlu mendapat perhatian oleh produsen yaitu tentang cara otak bekerja. Otak dalam mengolah sebuah informasi yang diberikan, menggunakan dua hal yaitu rasional dan emosional.

Menurut teori lama, dikatakan bahwa otak manusia terbagi menjadi dua bagian yaitu otak kanan dan otak kiri. Otak kanan bekerja lebih berdasarkan kepada intuisi, perasaan, emosi dan akal pikiran. Sedangkan otak kiri bekerja lebih pada pengolahan bahasa, fakta dan angka yang merupakan sisi logika manusia. Para ahli yakin bahwa pengolahan informasi oleh kedua otak tersebut dilakukan secara terus menerus yang merupakan bentuk mekanisme total dari keseluruhan aktifitas manusia dimana keduanya bisa saling melakukan crossover atau berbagi informasi.
Selain itu ada beberapa hal penting yang terkait dengan pembedaan prinsip kerja antara rasional dan emosional.
  1. Rasional bekerja lebih lambat dari bagian emosional sehingga tindakan ditentukan oleh emosi. Bukan berarti bahwa rasional dan emosi bekerja sendiri-sendiri, tetapi keduanya saling terhubung, saling mendukung dan tidak pernah mendahului.
  2. Sistem emosional jauh lebih kuat dibandingkan dengan sistem rasional. Segala kesadaran pemikiran-logika dan rasional-akan selalu mengarah kepada emosional. Bahkan pemikiran irasional sekalipun tetap akan mengarah kepada emosional.
  3. Beberapa bagian sistem emosional bekerja dibawah kesadaran yang disengaja, digerakkan oleh ingatan hubungan dan pengalaman masa lalu. Proses yang muncul sangat kuat, terkadang begitu kuatnya sehingga menjadi pemicu tindakan yang dilakukan dan tidak mempunyai kendali.
  4. Sistem memori pada respon otak lebih mengacu pada pengalaman masa lalu yang lebih spesifik dan lengkap lebih daripada hal yang tidak jelas dan terbagi-bagi. Lebih kuatnya memori emosional, menjadikan lebih besarnya dasar pembenaran dan alasan yang akan digunakan oleh pemikiran rasional untuk mendukung hasil yang terjadi.
Sehingga dengan melihat cara kerja rasional dan emosional maka brand akan sangat berfungsi apabila:
  1. Tidak sepenuhnya menghilangkan keistimewaan produk, pilihan pelayanan, dan bahkan harga yang ditawarkan.
  2. Membangun hubungan emosi yang kuat dengan konsumen sehingga konsumen akan membeli sebuah produk berdasarkan pada emosi dan dasar pembenaran sebagai alasan.
  3. Lebih sering memfokuskan perhatian pada hal-hal yang bersifat positif sebanyak mungkin pada emosi konsumen.
  4. Membangun pengalaman dengan konsumen dan menjadikannya ingatan yang tersimpan lama dalam benak konsumen.
  5. Pengalaman konsumen harus dibangun melebihi dari harapan yang telah ditentukan dan menimbulkan ingatan yang kuat dalam benak konsumen.
Daftar Pustaka
Davis,Melissa, 2009, The Fundamentals of Branding; AVA Publishing SA
Hammond, James, 2008, Branding Your Business,
Miletsky,Jason I. and  Smith,Genevieve, 2009,  Perspectives on Branding; Course Technology
Swystun,Jeff, 2007, The Brand Glossary; Palgrave Macmillan


Tuesday, 24 September 2013

Segmentasi, Targeting, Posisioning

ini adalah awal dari sebuah terbentuknya bisnis, dalam ilmu marketing kita mengenal STP dan 4P sebagai strategi pemasaran produk ataupun jasa. STP adalah singkatan dari Segmentation, Targeting dan Positioning sedangkan 4P adalah singkatan dari keempat unsur dalam marketing mix, yakni Product, Price, Place dan Promotion. STP dan 4P akan selalu muncul dalam marketing, apa pun konteksnya.

Untuk 4P kita sudah ulas tuntas pada post sebelumnya, kini kita akan bahas tentang STP (Strategy, Targeting, Posisioning) yaitu (1) segmentasi pasar, (2) penetapan pasar sasaran, (3) penetapan posisi pasar, seperti yang dijelaskan (Kotler, 1995 : 315).

Segmentasi


Adalah upaya memetakan atau pasar dengan memilah-milahkan konsumen sesuai persamaan di antara mereka. Pemilahan ini bisa berdasarkan usia, tempat tinggal, penghasilan, gaya hidup, atau bagaimana cara mereka mengkonsumsi produk.
Swastha&Handoko(1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi-bagi pasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen. Sedangkan definisi yang diberikan oleh Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli. Di lain pihak Pride & Ferrel (1995) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri dari orang–orang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa.

Kotler (2003) menyatakan: “Market segmentation is the process of breaking a heterogeneous group of potential buyer into smaller homogeneous groups of buyer, that is with relatively similar buying characteristics or needs”. Selanjutnya Thompson (2000) menyatakan bahwa tantangan dalam pemasaran adalah untuk mengidentifikasi pasar potensial yang menguntungkan untuk dilayani karena jarang sekali satu program pemasaran dapat memuaskan pasar yang heterogen yang berbeda selera dan karakteristik untuk itu diperlukan segmentasi pasar. Sementara itu Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003) menyatakan bahwa segmentasi adalah melihat pasar secara kreatif, segmentasi merupakan seni mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang-peluang yang muncul di pasar. Pada saat yang sama segmentasi merupakan ilmu (science) untuk memandang pasar berdasarkan variabel geografis, demografis, psikografis dan perilaku.
Tujuan segmentasi pasar adalah membuat para pemasar mampu menyelesaikan bauran pemasaran untuk memenuhi kebutuhan satu atau lebih segmen pasar tertentu.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa segmentasi memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan. Segmentasi tersebut memiliki peran penting karena beberapa alasan; pertama, segmentasi memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya. Dengan membagi pasar menjadi segmen-segmen akan memberikan gambaran bagi perusahaan untuk menetapkan segmen mana yang akan dilayani. Selain itu segmentasi memungkinkan perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai peta kompetisi serta menentukan posisi pasar perusahaan (Kotler, Kartajaya, Huan dan liu, 2003). Kedua, segmentasi merupakan dasar untuk menentukan komponen-komponen strategi. Segmentasi yang disertai dengan pemilihan target market akan memberikan acuan dalam penentuan positioning. Ketiga, segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing, dengan memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang dilakukan pesaing.

Prosedur dan Proses Segmentasi Pasar
Ada tiga tahap yang harus dilakukan dalam segmentasi pasar (Kotler,2003) yaitu:
1. Survey Stage
Survey Stage merupakan tahap melakukan eksplorasi baik melalui focus group discussion atau dengan wawancara terhadap beberapa kelompok konsumen untuk memperoleh keterangan mengenai motivasi, sikap dan perilaku konsumen.
2. Analysis Stage
Analysis Stage merupakan tahap analisis terhadap informasi yang telah diperoleh melalui survey. Analisis dapat dilakukan dengan menerapkan analisis faktor untuk menelaah variabel-variabel mana yang berkolerasi tinggi kemudian menerapkan analisis cluster untuk menciptakan atau mengetahui kelompok-kelompok pasar yang secara signifikan memiliki perbedaan karakteristik.
3. Profiling Stage
Profiling Stage merupakan tahap untuk mengidentifikasi frofil masing-masing cluster yang terbentuk. Dengan ini akan teridentifikasi perbedaan masing-masing cluster berdasarkan sikap dan perilaku, demografi, psikografi, manfaat atau value yang diharapkan dari sebuah program MM, kemudian masing-masing cluster diberi nama berdasarkan karakteristik yang menonjol (Fanggidae, 2006).

Dasar Segmentasi
Dalam menetapkan dasar segmentasi Kotler (2003) ada dua cara yang dapat dilakukan, yaitu pertama, consumen characteristic (karakteristik konsumen) yang merupakan variabel utama dalam segmentasi yang terdiri dari :
1. Segmentasi Geografi
Pada segmentasi georafi pengelompokan dilakukan berdasarkan faktor geografinya, seperti berdasarkan daerah asal atau tempat tinggal konsumen.
2. Demografi Segmentasi
Pada segementasi demografi pengelompokan dilakukan berdasarkan variabel usia, jenis kelamin dan pekerjaan konsumen.
3.Psychographic segmentation
Pada Psychographic segmentation pengelompokan didasarkan pada karakteristik setiap konsumen, seperti motivasi, kepribadian, persepsi, interest, minat dan sikap.

Kedua yaitu, consumer responses (respon konsumen) yang terdiri dari Benefit segmentation (segmentasi manfaat) yaitu pengelompokan yang di dasarkan kepada manfaat yang diharapkan konsumen dari suatu produk atau jasa, use occasion (saat pemakaian) dan Brand atau merek. Dengan ini konsumen akan dikelompokkan berdasarkan respon mereka terhadap produk atau jasa, seperti ada konsumen yang mementingkan kualitas dan ada konsumen yang mementingkan harga yang murah.

Syarat Segmentasi Yang Efektif
Dalam melakukan segmentasi perusahaan perlu memperhatikan efektifitas segmentasi tersebut. Syarat segmentasi yang efektif adalah (Kotler,2003):

1. Measurable (terukur)
Measurable berarti segmen pasar harus dapat membantu perusahaan dalam mengukur potensi pasar, daya beli konsumen serta ukuran alokasi sumberdaya.
2. Substansial (banyak)
Substansial berarti segmen tersebut harus besar dan profitable untuk dilayani.
3. Accessible (dapat diakses)
Accessible berarti segmen tersebut harus mudah dijangkau untuk dilayani.
4. Differentiable (dapat dibedakan)
Differentiabel berarti segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.
5. Actionable (dapat dilayani)
Actionable berarti segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan.

Manfaat Segmentasi Secara umum segmentasi bermanfaat untuk meningkatkan posisi kompetisi perusahaan dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen (Weinstein, 1994 dalam Ariwibowo, 2003,). Lebih lanjut Weinstein (1994) mengemukan secara terperinci tentang 4 manfaat segmentasi, yaitu:

1. Designing responsive products to meet the needs of the marketplace.
Melalui penelitian preferensi konsumen, perusahaan berjalan ke arah penyelesaian konsep marketing yaitu kepuasan konsumen yang akan membawa keuntungan. Perusahaan menempatkan konsumen sebagai yang utama, kemudian mendisain dan menyeleksi produk untuk kepuasan konsumen.

2. Determining effective and cost efficient promosional strategies.
Segmentasi sebagai alat perencanaan merupakan alat identifikasi dan analisa yang berharga untuk mengembangkan communication mix, sehingga dapat dipilih alat promosi yang sesuai untuk menargetkan pada media yang tepat.

3. Evaluating market competition in partikular the companys market position.
Riset segmentasi menyediakan a competitive intelegence mechanism untuk mengakses dan membandingkan perusahaan agar sesuai dengan standar.

4. Providing insight on present marketing strategies.
Segmentasi sangat penting untuk melakukan evaluasi secara periodik terhadap marketing strategi perusahaan saat ini dengan cara memanfaatkan peluang baru dan menghindarkan dari adanya potensi terhadap ancaman.


Target Marketing


Definisi targeting menurut Keegan & Green (2008) adalah proses pengevaluasian segmentasi dan pemfokusan strategi pemasaran pada suatu negara,prpinsi,atau sekelompok orang yang memliki potensi untuk memberikan respon. Sedangkan menurut Kotler & Amstrong (2008) adalah sekelompok pembeli (buyers) yang memiliki kebutuhan atau karakteristik yang sama yang menjadi tujuan promosi perusahaan.
        Dari kedua definisi tersebut targeting merupakan sebuah proses yang sangat penting karena akan menentukan siapa yang akan membeli produk dari perusahaan.

   **Targeting adalah  membidik target market yang telah kita pilih dalam analisa segmentasi pasar. Dalam hal ini tentu saja serangkaian program pemasaran yang dilakukan harus pas dengan karakteristik pasar sasaran yang hendak kita tuju.
Langkah dalam mengembangkan targeting yaitu :

1. Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan variable-variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari setiap segmen, biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar sasaran.
2. Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan potensi laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi  perusahaan.
Menentukan Target Market
Dalam menetapkan target market perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola, dapat dijelaskan sebagai Berikut :

1. Single Segment Concentration.
Single Segment Concentration maksudnya adalah perusahaan dapat memilih satu segmen saja. Perusahaan lebih bisa mencapai posisi yang kuat disatu segmen, dengan pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan segmen sehingga bisa diperoleh keuntungan. Namun, konsentrasi di satu segmen mempunyai potensi resiko yang cukup besar, sehingga alasan inilah yang mendasari perusahaan untuk memilih lebih dari satu segmen.

2. Selective Specialization.
Selective Specialization maksudnya adalah perusahaan menyeleksi beberapa segmen. Segmen yang dipilih mungkin tidak saling berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi masing – masing segmen menjanjikan uang. Strategi ini lebih dipilih oleh perusahaan untuk menghindari kerugian, walaupun salah satu segmennya tidak produktif, tetapi perusahaan tetap memperoleh pendapatan dari segmen yang lain.

3. Product Specialization.
Product Specialization maksudnya perusahaan berkonsentrasi membuat produk khusus atau tertentu. Melalui cara ini, perusahaan membangun reputasi yang kuat di produk yang spesifik. Namun resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi kekurangan bahan untuk pembuatan produknya atau keterlambatan melakukan perubahan teknologi.

4. Market Specialization.
Market Specialization maksudnya adalah perusahaan berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu. Perusahaan memperoleh reputasi yang kuat dan menjadi channel untuk semua produk baru yang dibutuhkan dan dipergunakan oleh kelompok tersebut. Resiko akan kerugian akan timbul apabila kelompok tadi mengurangi pembelian atau kebutuhannya.

5. Full Market Coverage.
Full Market Coverage maksudnya adalah perusahaan berusaha melayani semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan. Namun, hanya perusahaan besar yang bisa melakukannya. Untuk menciptakan kepuasan konsumen, pemasar dapat melakukan diferensiasi dan menghasilkan lebih banyak penjualan daripada tidak melakukan diferensiasi, namun diferensiasi dapat meningkatkan biaya perusahaan. Secara umum, hal ini tetap akan bermanfaat khususnya apabila dikaitkan dengan strategy profitability, namun demikian perusahaan sebaiknya berhati – hati agar tidak terjadi over segmenting. Biaya yang diperkirakan adalah Product modification cost, manufacturing cost, administrative cost, inventory cost, dan promotion cost.

Selain itu ada pertimbangan tambahan yang perlu diperhatikan perusahaan dalam mengevaluasi dan memilih segmen yaitu (Kotler, 2003):

1.Pilihan etika atas pasar sasaran.
Dalam menetapkan target market perusahaan hendaknya tidak menimbulkan pertentangan, seperti mngambil keuntungan dari kelompok yang rapuh seperti anak-anak atau mempromosikan produk yang berbahaya. Karena dalam pasar sasaran masalahnya bukanlah siapa yang dipilih sebagai target tapi bagaimana dan untuk apa. Pasar yang memiliki tanggungjawab sosial mengharuskan segmentasi dan target pasar yang melayani tidak hanya untuk kepentingan industri saja tetapi juga kepentingan mereka yang dijadikan sasaran.

2.Interelasi dan segmen super.
Segmen super adalah sekumpulan segmen yang memiliki kesamaan yang dapat dieksploitasi, sehingga perusahaan akan bijaksana jika memilih segmen super daripada segmen di dalam segmen super karena perusahaan tidak memiliki keunggulan kompetitif terhadap industri-industri yang telah berada dalam segmen super.

3.Rencana serangan segmen per segmen.
Pesaing tidak boleh tahu segmen mana yang dituju oleh perusahaan. Jika diketahui maka perusahaan harus mencari jalan keluar untuk menerobos yakni dengan cara menyerang pasar tertutup dengan pendekatan mega marketing artinya koordinasi strategis keahlian ekonomi, psikologis, politik dan hubungan masyarakat untuk memasuki atau beroperasi dalam pasar tertentu.

4.Kerjasama antar segmen.
Cara terbaik untuk mengelola segmen adalah kerjasama antara SDM di dalam perusahaan untuk membangun bisnis segmen perusahaan.


Positioning


Menurut Kotler (1997: 262): “Positioning is the act of designing the company’s offer so that it occupies a distinct and value placed in the target customer mind”.
Maknanya, mencari ‘posisi’ di dalam pasar, langkah ini dilakukan setelah menentukan strategi segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu segmen tertentu, mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya.

Positioning adalah  dengan upaya identifikasi, pengembangan, dan komunikasi keunggulan yang bersifat khas serta unik. Dengan demikian, produk dan jasa perusahaan dipersepsikan lebih superior dan khusus (distinctive) dibandingkan dengan produk dan jasa pesaing dalam persepsi konsumen.

Persepsi pelanggan terhadap produk yang dihasilkan dan bukan hanya sekedar produk fisik adalah fokus utama Positioning.  Keberhasilan positioning sangat ditentukan oleh kemampuan sebuah perusahaan untuk mendeferensiasikan atau memberikan nilai superior kepada pelanggan. Nilai superior sendiri dibentuk dari beberapa komponen. Sedangkan kunci utama keberhasilan positioning terletak pada persepsi yang diciptakan dari  persepsi perusahaan terhadap dirinya sendiri, persepsi perusahaan terhadap pesaing, persepsi perusahaan terhadap pelanggan, dll.

Positioning adalah image atau citra yang terbentuk di benak seorang konsumen dari sebuah nama perusahaan atau produk. Posititioning adalah bagaimana sebuah produk dimata konsumen yang membedakannya dengan produk pesaing. Dalam hal ini termasuk brand image, manfaat yang dijanjikan serta competitive advantage. Inilah alasan kenapa konsumen memilih produk suatu perusahaan bukan produk pesaing. Seperti halnya diungkapkan Milton M. Presley et al dalam Advertising procedure:
“Positioning product is the place your product occupies in consumers’ minds relative to competing products. Think brand image, benefit promise, and competitive advantage. It’s how you plan to compete in the marketplace. It’s the reasons customers should buy your product, and not the competitors”.

Sementara itu Fanggidae, 2006, menyatakan positioning adalah suatu strategi dalam kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan perbedaan (differents), keuntungan (advantages), manfaat (benefit) yang membuat konsumen selalu ingat dengan suatu produk. Dengan kata lain sebagai usaha menempatkan sesuatu dalam pikiran orang dengan terlebih dahulu memberikan informasi tentang segala sesuatu seperti fasilitas, program yang diberikan, dosen yang dimiliki dengan cara penyuguhan kualitas pelayanan dan bagaimana mempresentasikannya.
Selanjutnya Kotler, Kartajaya, Huan dan liu, 2003 menyatakan positioning sebagai ”the strategy for leading your cutomers credibly” yaitu suatu strategi untuk membangun kepercayaan, keyakinan dan kompetensi bagi konsumen. Positioning adalah mengenai bagaimana perusahaan mendapatkan kepercayaan pelanggan untuk dengan sukarela mengikuti perusahaan.
Selanjutnya Yoram Wind, dalam Kotler et all 2003 menyatakan positioning sebagai reason for being yaitu bagaimana mendefinisikan identitas dan kepribadian perusahaan di benak konsumen. Perusahaan harus mempunyai kredibilitas di benak konsumen untuk itu konsumen perlu dibimbing. Positioning tidak sekedar membujuk dan menciptakan citra dalam benak pelanggan, tetapi juga bagaimana merebut kepercayaan pelanggan. Positioning menyangkut menciptakan being dalam benak konsumen dan membimbing mereka dengan penuh kredibilitas. Selanjutnya positioning merupakan sebuah janji yang dibuat perusahaan kepada konsumen. Janji tersebut harus ditepati dan kemampuan perusahaan untuk menepati janji merupakan bagian yang vital dan strategi. Karena alasan inilah, positioning yang tepat merupakan hal yang krusial bagi keberhasilan akhir perusahaan.


Cara Menentukan Positioning
Dalam menentukan positioning ada empat tahap yaitu: identifikasi target, menentukan frame of reference pelanggan (siapa diri), merumuskan point of differentiation — Mengapa konsumen memilih perusahaan, menetapkan keunggulan kompetitif produk — bisa dinikmati sebagai sesuatu yang beda (Kotler, 2003).
Sementara itu Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu, 2003 menyatakan ada empat kriteria yang dapat dilakukan perusahaan untuk menentukan positioning. Pertama adalah kajian terhadap konsumen (cutomer). Disini positioning harus mendeskripsikan value bagi konsumen karena positioning mendeskripsikan value yang unggul. Selain itu positiong merupakan penentu penting bagi konsumen pada saat memutuskan untuk membeli. Kriteria kedua didasarkan atas kajian pada kapabilitas perusahaan (company). Disini positioning harus mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif perusahaan. Seperti lokasi yang strategis. Kriteria ketiga didasarkan atas kajian pada pesaing (competitor). Disini positioning harus bersifat unik, sehingga dengan mudah dapat mendiferensiasikan diri dari para pesaing. Kriteria keempat didasarkan atas kajian terhadap perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis (change). Dikatakan bahwa positioning harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai perubahan lingkungan bisnis. Positioning pada hakikatnya adalah menanamkan sebuah persepsi, identitas dan kepribadian di dalam benak konsumen. Untuk itu agar positioning kuat maka perusahaan harus selalu konsisten dan tidak berubah. Karena persepsi, identitas dan kepribadian yang terus menerus berubah akan menimbulkan kebingungan di benak konsumen dan pemahaman mereka akan tawaran perusahaan akan kehilangan fokus.
Dalam menetapkan penentuan positioning perusahaan dapat memperhatikan faktor-faktor di bawah ini sebagai basis atau landasan penentuan positioning:
1.Proposisi nilai dan manfaat yang dapat diberikan perusahaan
2.Capaian yang telah dihasilkan perusahaan
3.Segmen pasar dan pelanggan yang ditargetkan
4.Atribut yang jadi keunggulan produk dan merk perusahaan
5.Bisnis baru yang dimasuki
6.Originalitas dan posisi sebagai perusahaan atau merk baru di pasar
Dalam mengkomunikasikan positioning sebuah produk perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor di bawah ini:

1. Be creative
Be craetif maksudnya adalah bahwa perusahaan harus kreatif untuk mencuri perhatian konsumen atau target market.
2. Simplicity
Simplicity maksudnya adalah komunikasi yang disampaikan harus sesederhana dan sejelas mungkin
3.Consistent yet flexible
Consistent yet flexible maksudnya adalah perusahaan harus konsisten dan melihat kondisi.
4.Own, dominate, protect
Own, dominate, protect maksudnya adalah dalam komunikasi perusahaan harus memiliki satu atau beberapa kata ampuh di benak pelanggan
5.User their language
User their language maksudnya adalah dalam mengkomunikasikan positioning perusahaan harus menggunakan bahasa pelanggan.


Berikut ulasan yang dapat kami jabar dan rangkum untuk seluruh pembaca, Terima Kasih

SUMBER

Tuesday, 2 October 2012

Cara Menghadapi Anak Yang Melawan Dan Keras Kepala


Ada masa ketika anak-anak berusia 2-5 tahun menjadi suka melawan dan keras kepala. Ini adalah fase yang sangat alami pada masa pertumbuhan kejiwaan anak, karena ini adalah fase dimana anak-anak mulai menyadari bahwa dirinya adalah pribadi yang independen dari orang-orang dewasa terutama orangtuanya.
Sebab-sebab anak suka melawan dan keras kepala:
  1. Meniru perbuatan orangtuanya yang -maaf- juga keras kepala, atau anak sering menyaksikan orangtuanya bertengkar.
  2. Orangtua terlalu memanjakan, selalu memberikan apa yang diinginkannya. Ketika suatu saat keinginan tersebut tidak dipenuhi, tentu anak akan memprotes dan melawan.
  3. Tidak adanya ikatan kasih sayang dan pengertian antara orangtua dan anak.
  4. Orangtua terlalu membiasakannya taat pada sesuatu secara fanatik.
  5. Anak-anak terlalu sering disuruh mengalah, tanpa memberi pengertian yang dapat membuatnya mengerti.
Beberapa orang tua mengeluh tentang sifat anaknya yang keras kepala. Mereka bingung bagaimana cara menasehati mereka. Bila dilarang untuk melakukan sesuatu mereka akan mengamuk, atau bahkan melawan.
Cara menghadapi anak-anak yang suka melawan dan keras kepala:
  • Lihat diri kita
Kadang kita tidak menyadari bila buah hati kita memiliki hati yang keras, salah satu sebabnya adalah diri kita sendiri. Bila kita memiliki hati yang keras, sukar dinasehati, tentu saja secara tidak langsung itu juga akan menular pada diri buah hati kita. Bila setiap hari buah hati kita melihat hal ini, tentu lama kelamaan buah hati kita akan menirunya. Bila kita saat ini terlalu sombong, marilah kita merendahkan hati kita. Bila kita kurang mau mendengarkan orang lain, maka marilah kita mulai saat ini belajar mendengarkan. Supaya kita pun juga akan semakin mengerti segala kebutuhan buah hati kita, dengan mau dan menyediakan waktu untuk buah hati kita.
  • Hendaklah lebih fleksibel, lebih memberikan kasih sayang dan pengertian kepada anak.
Kebutuhan seorang anak sebenarnya tidak banyak. Mereka menginginkan perhatian dan kasih sayang kita sebagai orang tua. Kasih sayang dan perhatian yang cukup akan meminimalisir kebutuhan anak-anak pada “materi”. Jadi kalau anak mulai minta ini itu, mudah merengek, dan cepat bosan terhadap apa yang dia beli, itu sebenarnya sebagai ungkapan atau pengaruh dari adanya bagian hati mereka yang kosong. Dan sebenarnya bagian hati yang kosong tersebut hanya bisa diisi dengan kasih sayang dan kehangatan yang ada di dalam sebuah keluarga.
  • Salurkan Hobinya
Setiap anak tentu memiliki bakat dan minat yang berbeda. Sebagai orang tua kita harus cermat mengerti hal ini. Misalnya bila buah hati kita suka mencoret-coret di atas kertas, mulailah mencoba memasukkan buah hati kita pada sanggar-sanggar melukis. Anak-anak yang normal, biasanya memiliki “kelebihan tenaga”. Itulah kenapa kita sering melihat anak-anak susah untuk diam. Dia akan selalu bergerak, dan mencari keasyikan yang bisa dia lakukan. Jadi arahkanlah “sisa tenaga” yang ada di dalam diri sang buah hati. Hal ini akan sangat bermanfaat supaya emosi mereka bisa diarahkan kepada hal-hal yang positif. Hal ini akan sangat mengurangi pengaruh-pengaruh negatif dari luar yang bisa menyebabkan mereka gampang marah, bosan, sedih, dan sifat-sifat lainnya.
  • Jadilah orang tua yang bijak
Orang tua yang bijak mempunyai kepekaan terhadap buah hatinya, selalu berusaha melakukan yang terbaik dan memberikan pilihan terbaik kepada sang buah hati. Yang terbaik bagi anak, kadang bukanlah yang terbaik bagi orang tua. Disinilah terkadang kita temukan kesalahpahaman antara orang tua dan anak. Agar pilihan orang tua dan anak bisa selaras, perlu sekali adanya komunikasi yang intens. Disinilah waktu anda sangat dibutuhkan. Bukan banyaknya waktu yang anda berikan kepada anak, melainkan kualitas kebersamaan anda pada anak. Dari kedekatan inilah, anda akan semakin memahami buah hati anda. Sehingga pemikiran kita dengan sang buah hati kita pun bisa menyatu, dan meminimalisir kesalahpahaman yang biasanya terjadi karena adanya “batas” antara orang tua dan anak. Dan dari kedekatan inilah, anda bisa menasehati anak dengan bijak.
  • Tidak Mempermalukan Anak di Depan Umum
Saat menasehati anak, akan lebih baik bila kita menasehatinya di tempat yang rahasia dan dengan suara lembut. Jangan memberikan larangan, melainkan himbauan. Jangan berkata,”Kamu tidak boleh menggambar di tembok”, tetapi katakanlah ”Kalau kamu suka menggambar besok mama belikan buku gambar yang besar.” Mengharapkan anak berubah dengan mempermalukan mereka di tempat umum bukanlah cara menasehati yang baik. Karena pada saat itu juga, kita sudah mengajarkan kepada anak kalau mempermalukan orang lain di tempat umum adalah sesuatu yang wajar dan halal.
  • Tidak Memaksa
Kita harus belajar mengatakan sesuatu kepada buah hati kita dengan lembut tanpa ada unsur pemaksaan. Kita harus belajar mengajak daripada menyuruh. Kenapa? Karena menyuruh berarti meminta seseorang melakukan sesuatu dan itu harus dilakukan sedangkan kita sendiri tidak mau melakukan hal yang sama. Sedangkan mengajak, adalah meminta seseorang melakukan sesuatu dan mau menjadi satu dengan orang yang kita minta dengan prinsip kebersamaan.
  • Saat Yang Tepat Saat menasehati
Waktu yang tepat adalah sesuatu yang penting dan perlu kita perhatikan pada saat kita hendak menasehati buah hati kita. Pilihlah saat yang tepat dimana kita bisa mentransfer “ilmu moral” kita kepada buah hati kita, tanpa dia merasa terpaksa. Contohnya adalah dengan mengajak sang buah hati untuk jalan-jalan. Setelah dia merasa senang, dan merasa lapar, anda bisa mengajak makan bersama. Dan pada saat itulah anda bisa mengobrol dan mengatakan harapan-harapan anda pada sang buah hati. Misalnya dengan mengatakan,”Mama suka kalau kamu berdandan rapi. Kamu kelihatan cantik sekali.” Atau dengan memujinya,”Wah… Anak mama sudah besar dan tambah dewasa, sudah bisa makan sendiri.” Dengan pancingan-pancingan seperti itu, biasanya anak akan menjadi lebih tertarik untuk mau mendengarkan nasihat anda, sehingga untuk kedepannya mereka pun bisa berubah sedikit demi sedikit.
  • Bersikap seimbang dalam mendidik anak. Tidak terlalu memanjakan, tapi juga tidak terlalu keras.
  • Memberikan hadiah untuk sikapnya yang baik dan memberikan hukuman jika ia melakukan pelanggaran.
  • Senantiasa berusaha untuk membuat hati anak senang dan gembira, tapi tidak berlebihan.
  • Tidak bersikap plin plan, dalam artian tidak menyuruh anak atau membiarkan anak melakukan sesuatu, tapi kemudian melarang anak melakukan hal tersebut di lain waktu.
Sumber:  http://pondokibu.com/cara-menghadapi-anak-yang-melawan-dan-keras-kepala.html

Pasang iklan Pasang iklan pasang iklan pasang iklan