Pasang iklan Pasang iklan pasang iklan pasang iklan

Sunday, 18 March 2012

Mitos tentang jantung

Kebanyakan orang tidak memikirkan kesehatan jantung mereka sampai sesuatu yang buruk terjadi pada diri mereka. Padahal sebenarnya organ yang berukuran kepalan tangan manusia ini memiliki fungsi vital bagi tubuh. Yang lebih parah, tak sedikit orang yang salah menilai suatu kondisi sebagai sebuah serangan jantung atau gangguan jantung lainnya. Untuk itu, diperlukan pemahaman yang lebih mendalam terkait dengan kesehatan jantung.
yaitu:

1. Sangat mudah mengenali seseorang yang mengalami serangan jantung


Dalam berbagai adegan film, serangan jantung selalu identik dengan seseorang yang memegang dada kiri mereka, terengah-engah dan berkeringat. Nyeri di dada kiri yang menjalar ke lengan merupakan ciri serangan jantung.
Hal ini tidak sepenuhnya benar karena gejala ini tidak selalu muncul sehingga sering terlambat untuk memberikan bantuan.
Seseorang tidak mungkin mengalami nyeri dada, tetapi sebenarnya merasa sakit di perut, punggung, rahang atau leher, sesak napas, mual dan merasa sangat lelah. Ketika kondisi ini terjadi, Anda harus segera mencari tahu penyebabnya apakah ada kemungkinan hal itu berasal dari jantung.



2. Seseorang akan bebas dari penyakit jantung jika makan makanan bebas lemak trans


Lemak trans bukan teman yang baik untuk jantung, tetapi membeli semua makanan yang berlabel bebas lemak trans bukan cara yang baik untuk melindungi jantung.
Lemak trans merupakan lemak padat artifisial yang dihasilkan oleh pemanasan minyak nabati cair dalam kehadiran katalis logam (seperti nikel, platinum, paladium, dsb) dan hidrogen.
Orang akan cenderung untuk mengonsumsi makanan ini dalam jumlah besar, tetapi produk ini tidak selalu benar-benar bebas dari lemak trans dan ada kemungkinan mengandung lemak jenuh yang juga merupakan 'musuh' untuk jantung. Untuk itu bacalah label makanan dengan teliti dan seksama.


3. Seseorang hanya merasa stres dan cemas, tetapi tidak memiliki masalah jantung


Kebanyakan orang yang merasa stres atau cemas akan lari ke hal-hal yang tidak sehat seperti minum alkohol atau merokok, jika ini terjadi terus menerus, akan ada risiko kerusakan jantung.
Beberapa gejala gangguan jantung sering dianggap sebagai tanda stres atau kecemasan, seperti jantung berdetak lebih cepat atau tidak teratur. Bahkan itu bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang salah di dalam jantung.

Saat ini, dengan tingkat aktivitas tinggi, masyarakat sering menganggap bahwa stres dan kecemasan adalah hal yang umum dalam hidup. Tetapi jika stres terjadi terus menerus, itu akan mengganggu denyut jantung, yang dalam jangka panjang membuat jantung lemah dan mengurangi kemampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh.


4. Penyakit jantung hanya menyerang orang berusia paruh baya


Seseorang yang sudah tua memang memiliki risiko yang lebih besar terhadap penyakit jantung, tetapi bukan berarti orang muda bebas dari penyakit jantung. Hal ini karena masyarakat sekarang banyak menganut gaya hidup tidak sehat, seperti terlalu banyak mengonsumsi makanan cepat saji, aktivitas fisik kurang dan gaya hidup tidak sehat lainnya.




5. Mereka yang bugar tidak perlu khawatir dengan jantung mereka


Salah satu faktor yang memengaruhi kesehatan jantung adalah genetik, jika orangtua memiliki gangguan jantung, itu akan membuat faktor risiko yang lebih besar. Selain itu, riwayat medis juga dapat mempengaruhi seperti diabetes, tekanan darah tinggi atau masalah kolesterol.


Sumber


Jadi seseorang yang merasa bugar atau sehat masih memiliki risiko, sehingga pemeriksaan kondisi kesehatan dan pemantauan kinerja jantung adalah penting.
berikut berbagai mitos dan fakta nya mengenai jantung yang di lansir oleh HowStuffWorks. setelah ini juga ada yang menjelas kan tentang 7 mitos serangan jantung, yang sering dialami oleh warga dunia yang dilansir dari oketips.com dan terdapat beberapa mitos tentang penyakit jantung dan lebih khusus tentang serangan jantung.

Berikut adalah 7 kesalahpahaman umum tentang serangan jantung:


1. Orang yang sehat tidak akan terkena serangan jantung


Umumnya orang yang kelebihan berat badan, atau jarang olahraga lebih rentan terhadap serangan jantung.
Namun orang-orang yang kurus, melakukan olahraga teratur dan makan makanan sehat tidak aman sepenuhnya dari serangan jantung.
Hal ini karena timbunan kolesterol yang merupakan penyebab paling umum dari penyumbatan arteri dapat terjadi pada orang yang kurus juga.
Selain itu, masalah jantung dan serangan jantung bisa bersifat genetik. Jadi, jika seseorang memiliki riwayat masalah jantung dalam anggota keluarganya, dia pun berisiko memiliki masalah yang sama.
Faktor lain seperti diabetes, kolesterol tinggi atau tekanan darah tinggi juga bisa memperbesar risiko tak peduli berapa berat badan seseorang.



Jenis kelamin dan usia juga berpengaruh. Jadi meskipun merasa sehat, pastikan untuk melakukan cek kesehatan secara teratur.


2. Sangat mudah untuk mengenali gejala serangan jantung


Gejala serangan jantung tidak selalu jelas. Gejala-gejala klasik meliputi rasa sakit yang menyebar ke lengan kiri, leher, atau rahang.
Gejala-gejala lain termasuk:
Nyeri dada
Sesak di dada
Nyeri di leher atau rahang
Nyeri pada salah satu atau kedua lengan (terutama kiri)
Sesak napas
Berkeringat
Mual
Sakit atau berdenyut-denyut di antara tulang belikat


3. Tidak merasa nyeri dada berarti tidak ada serangan jantung


Sebagian besar dari kita percaya bahwa serangan jantung akan menimbulkan rasa nyeri di dada.
Tapi seperti yang disebutkan di atas, mengetahui gejala serangan jantung tidak selalu mudah. 40 sampai 60 persen orang yang terkena serangan jantung tidak merasakan gejala khsusus.




4. Perempuan tidak akan menderita serangan jantung


Benar, wanita lebih sedikit terkena serangan jantung sebelum menopause karena kehadiran estrogen yang melindungi wanita dari serangan jantung.
Tetapi pasca menopause wanita memiliki tingkat risiko yang sama sebagaimana laki-laki, bahkan mungkin lebih.
Menurut statistik:
Di seluruh dunia, 8,6 juta wanita meninggal akibat penyakit jantung setiap tahun (termasuk serangan jantung), menyumbang sepertiga dari seluruh kematian pada wanita.



Wanita dua kali lebih mungkin (dibanding laki-laki) untuk meninggal dalam beberapa minggu pertama setelah menderita serangan jantung.


5. Perempuan memiliki gejala yang sama seperti laki-laki saat terkena serangan jantung


Perempuan biasanya tidak mengalami nyeri dada seperti laki-laki saat terkena serangan jantung.
Saat mengalami serangan jantung, 71% wanita merasakan fisik melemah secara tiba-tiba dan seringnya tanpa nyeri dada sama sekali.
Hampir dua pertiga dari kematian akibat serangan jantung pada wanita tidak didahului oleh nyeri dada.
Berikut adalah beberapa gejala serangan jantung pada wanita:
Sesak napas
Tubuh terasa lemah
Kelelahan
Mual
Pusing
Perut terasa tidak nyaman




6. Jika dada terasa nyeri, tunggu saja, siapa tahu akan hilang dengan sendirinya


Jika mengalami nyeri di dada, jangan hanya menunggu saja.
Saat dada terasa nyeri, sesak napas, atau gejala lain yang menunjukkan serangan jantung, segera hubungi dokter.
Antisipasi lebih dini akan membuat penanganan berjalan lebih mudah.




7. Orang yang masih muda tidak akan memiliki masalah jantung


Meskipun semakin bertambahnya usia seseorang lebih rentan mengalami serangan jantung, sangat mungkin penyakit arteri koroner berkembang saat usia remaja.
Gaya hidup sehat perlu dimulai sedini mungkin sehingga anak-anak tidak memiliki kebiasaan buruk yang akan mereka bawa sampai dewasa.
Orang tua harus mendorong anak-anak untuk berolahraga, membatasi waktu yang dihabiskan di depan layar televisi atau komputer, dan makan makanan sehat.
Anak-anak, yang mengalami obesitas, memiliki tekanan darah tinggi atau riwayat keluarga dengan penyakit jantung memiliki risiko yang lebih tinggi terkena serangan jantung.




sekedar info, semoga bermanfaat untuk anda




Sumber

0 comments:

Post a Comment

Pasang iklan Pasang iklan pasang iklan pasang iklan